Di kisahkan dahulu kala ada seorang pemuda yang ingin menguasai ilmu-ilmu kesaktian, karena keterbatasan dana untuk memahari ilmu kesaktian akhirnya pemuda itupun memutuskan untuk menyepi ke sebuah gua untuk mendapatkan kekuatan batin
Di dalam gua yang terletak di tempat terpencil, pemuda itupun semedi memusatkan pikirannya selama beberapa waktu, dan setelah di rasa cukup lama semedi pemuda itupun beranjak untuk meninggalkan gua itu
Ketika akan meninggalkan gua pemuda itu menemukan sebuah buku usang yang bertuliskan huruf arab pegon. Dan buku itupun di buka-buka halamannya oleh pemuda tersebut. Dan betapa bahagianya karena di dalamnya ada doa petunjuk untuk keket (berkelahi) yang sebenarnya doa itu merupakan doa aqeqah untuk anak kecil dalam agama islam
Karena keterbatasan kemampuan membaca huruf arab pegon, doa yang seharusnya untuk aqiqah diartikan pemuda itu doa untuk keket (sakti/berkelahi). Dan doa itupun di amalkan dengan penuh keyakinan oleh pemuda tersebut
Setelah sekian lama mengamalkan doa tersebut, pemuda itupun tertarik untuk mencoba khasiat doa tersebut dengan cara sering berkelahi di jalanan. Dan anehnya pemuda itu selalu menang di setiap perkelahiannya
Karena selalu menang berkelahi, pemuda itupun tersohor kesaktiannya dan banyak di datangi orang untuk minta resep amalan kesaktiannya. Dan setiap orang yang minta doa keket kepadanya dan mengamalkan dengan penuh keyakinanpun selalu menang dalam perkelahian, sama persis seperti gurunya
Hingga suatu waktu ada seorang santri yang mendatangi pemuda itu untuk minta amalan kesaktiannya. Dan betapa terkejutnya santri tersebut ternyata doa yang di berikan adalah doa aqiqah, tentu saja santri tersebut tertawa dalam hatinya. Dan akibat sikapnya yang meremehkan guru nya tersebut si santri tidak memiliki kelebihan tidak seperti murid-murid pemuda itu yang mengamalkan doa aqiqah dengan penuh keyakinan
No comments:
Post a Comment