Monday, June 27, 2022

Pentingnya Istiqomah


 Al kisah ada 2 pemuda penuntut ilmu hikmah, yang mana dari ke dua pemuda tersebut tidak saling mengenal dan berkaitan, cuma sebagai contoh dan pengingat bagi kita semua yang mengamalkan ilmu hikmah

Kisah pemuda ke satu, ada seorang pemuda yang sangat gandrung ilmu hikmah, koleksi amalannya yang di buku kan hampir satu koper sendiri, hampir semua penjuru pulau jawa ia singgahi untuk berburu amalan-amalan ilmu hikmah, tapi sayang kegandrungannya terhadap ilmu hikmah tidak ia barengi dengan sifat istiqomah sehingga ia tidak punya skill/kemampuan apapun dalam hal magis. Hal itu di karenakan ketika ia mengamalkan wirit dan ketika menerima wirit baru, wirit yang lama ia tinggalkan. Ibarat kata ketika menaiki tangga belum sampai puncak ketika melihat tangga baru ganti menaiki tangga baru dari bawah lagi, sehingga amalan-amalan pemuda tersebut hanya sebagai koleksi saja tidak ada yang manjing dalam tubuh


Kisah kedua seorang pak ustad yang istiqomah mengamalkan satu wirit "sholawat jibril" saja dari zaman ia di pesantren sampai ia jadi seorang muballig. Ustad tersebut kaya raya banyak pasiennya, apapun keluhan pasiennya selalu ia tangani dengan sholawat jibril, di baca semampunya lalu ia tiupkan ke air dan di berikan ke pasiennya. Dan karomah lainnya yang di saksikan puluhan orang adalah ketika ustad tersebut di undang ceramah di sebuah desa, waktu ceramah ada kata-kata pak ustad yang di anggap menyinggung banyak profesi di desa tersebut, yakni profesi yang mengandung maksiat dan pak ustad ingin menyadarkannya. Akibat tersinggung banyak warga desa melempari ustad tersebut dengan hujanan puluhan batu, dan dari puluhan batu tersebut selalu meleset dari tubuh pak ustad. Selain itu pak ustad juga di kejar-kejar oleh warga tersebut karena di lempari meleset terus. Dan waktu di kejar warga desa tersebut si ustad mampu melewati sebuah sungai dengan berjalan di atas air sungai tersebut dengan di saksikan puluhan mata warga desa itu. Ketika pak ustad berhasil lolos dan di tanya rahasianya mampu berjalan di atas air, pak ustad menjawab " bahwa yang nampak di matanya bahwa sungai itu jalan beraspal jadi ia berlari ke situ"

No comments:

Post a Comment

Meditasi

 Pada zaman dahulu kala nenek moyang kita dalam melakukan semedi atau meditasi mencari tempat yang hening dan jauh dari keramaian orang, bia...