Monday, June 27, 2022

Filosofi Sebuah Ban


 Di suatu kesempatan seorang guru besar bela diri pencak silat tenaga dalam menunjukkan kebolehannya kepada murid-murid nya yang umur nya masih belasan,dimana di umur itu keadaan seseorang sedang prima-prima nya. Guru besar itu menunjukkan disaat umurnya yang sudah menginjak 70 tahunan mampu menerima bogem mentah muridnya, selain itu tendangan kaki nya juga masih mampu mencapai sasaran kepala murid nya. Beliau pun tidak segan-segan sparring dengan murid nya ataupun orang luar yang ingin mencicipi tenaga dalam, dimana di tahap awal beliau ladeni dengan kemampuan pencak silat, begitu lawannya bangkit emosi nya baru di pengaruhi getaran tenaga dalam nya. Beliau memang layak di sebut "Jawara Sejati"

Para murid-murid nya banyak yang menanyakan apa rahasia di balik kekuatannya sedangkan umur beliau sudah tidak muda lagi. Guru besar itu menjawab rahasianya adalah seperti ban, dimana ban itu terdiri dari ban dalam dan ban luar yang masing-masing harus saling melengkapi. Begitupun manusia harus mengolah jasmani dan rohani nya sehingga saling melengkapi, di mana olah jasmani bisa merutinkan olah raga, olah nafas, gerak silat ( ketahanan, kelenturan, dll) dan di tambah olah rohani ( puasa, doa-doa,dll) kalau beliau hanya mengandalkan olah rohani saja tanpa di tunjang olah jasmani mungkin di usia tua nya di isi turunnya produktifitas atau pun mungkin juga sudah sakit-sakit an

No comments:

Post a Comment

Meditasi

 Pada zaman dahulu kala nenek moyang kita dalam melakukan semedi atau meditasi mencari tempat yang hening dan jauh dari keramaian orang, bia...